Seindah apapun huruf terukir, dapatkah ia bermakna jika tidak ada jeda??
Dapatkah ia dimengerti jika tidak ada spasi??
Bukankah kita baru bisa bergerak jika ada jarak??
Dan saling menyayang bila ada ruang??
Kasih sayang akan membawa dua orang semakin berdekatan, tapi ia tak ingin mencekik, jadi ulurlah tali itu.
Napas akan melega dengan sepasang paru-paru yang tak dibagi.
Darah mengalir deras dengan jantung yang tidak dipakai dua kali.
JIwa tidaklah dibelah, tapi bersua dengan jiwa lain yang searah.
Jadi jangan lumpuhkan aku dengan mengatasnamakan kasih sayang.
Mari berkelana dengan rapat tapi tak dibebat.
Janganlah saling membendung apabila tak ingin tersandung.
Pegang tanganku tapi jangan terlalu erat, karna aku ingin seiring, bukan digiring.
Rabu, 12 Oktober 2011
Jumat, 23 September 2011
Antara AKU, KAMU, dan HUJAN
Antara aku, kamu dan hujan
Ada awan yang mengintip
Ada langit yang merayap
Ada angin yang mengganggu
Antara aku kamu dan hujan
Ada rindu yang membara
Ada sayang yang menggema
Ada cinta yang menggelora
Antara aku, kamu dan hujan
Ada luka yang terkoyak
Ada tangis yang memburu
Ada tawa yang terenggut
Antara aku kamu dan hujan
Yang sebenarnya
Hanya ada aku
Kamu
Dan hujan
Tak ada yang lain.
(18 Juni 2009)
Ada awan yang mengintip
Ada langit yang merayap
Ada angin yang mengganggu
Antara aku kamu dan hujan
Ada rindu yang membara
Ada sayang yang menggema
Ada cinta yang menggelora
Antara aku, kamu dan hujan
Ada luka yang terkoyak
Ada tangis yang memburu
Ada tawa yang terenggut
Antara aku kamu dan hujan
Yang sebenarnya
Hanya ada aku
Kamu
Dan hujan
Tak ada yang lain.
(18 Juni 2009)
Kamis, 22 September 2011
DIAM
Berbicaralah dengan lebih banyak kata…
Biar kumengerti apa maksudmu…
Berkatalah dengan lebih banyak canda…
Biar kurasakan apa hasratmu…
Bercandalah dengan lebih banyak tawa…
Biar kudengar apa kata hatimu…
Tertawalah dengan lebih banyak cinta…
Biar kutahu apa saja tentangmu..
Tentang katamu...
Tentang candamu…
Tentang tawamu…
Tentang cintamu…
Hanya itu…
28 Mei 2010
Langganan:
Postingan (Atom)